Berita Partai, JAKARTA - Institut
Demokrasi dan Masyarakat Sipil Peduli Pemilu menggelar diskusi Publik
menuju Pemilu 2014, bertajuk “Dilema Wakil Rakyat : Antara Kepentingan
Rakyat dan Kepentingan Partai Politik” di Kafe Denanta Kitchen,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2013).
Wasekjen Partai NasDem Willy Aditya yang
hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi tersebut mencoba
memberikan penjelasan dari sudut pandang seorang praktisi yang terjun
langsung di partai politik.
Dalam paparannya, Willy menyebut partai
politik ibarat sebuah fakultas di dalam universitas bernama sistem
politik. Parpol adalah salah satu instrumen politik sehingga proses
berpolitik tidak berhenti hanya dalam kepentingan parpol.
Menurutnya tujuan utama kehadiran partai
politik harus berdiri di atas kepentingan rakyat, bukan atas
kepentingan fraksi dan itu harus diingat selalu oleh setiap politisi.
“Jika tidak, partai politik akan benar-benar ditinggalkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan untuk mengagregasi kepentingan rakyat ini, maka di sanalah peran struktur parpol dan caleg itu sendiri.
“Tapi saya garis bawahi, memperbaiki
partai politik tidak bisa dilakukan jika kita tidak memperbaiki sistem
politik nasional. Kultur politik kita masih mengakar, siapa membawa
siapa. Tradisi yang dibangun bukan atas dasar kemerdekaan dan
kapabilitas individu. Sehingga melahirkan cita rasa demokrasi yang
berbumbu rendang, gudeg atau rica-rica. Ini PR besar dalam
institusinalisasi demokrasi khususnya membangun kultur baru dalam
internal partai dan politik pemerintahan,” tandasnya.
Sementara itu, pengamat politik dari
LIPI Indria Samego mengakui perlunya ada institutional building dalam
tubuh dan sudut pandang partai politik, sehingga partai politik
menyadari peran dan kewajiban mereka untuk memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan rakyat.
Ia juga menyoroti banyaknya
politisi-politisi yang kritis dan berpihak pada rakyat kemudian harus
bungkan akibat sikapnya berseberangan dengan kebijakan partai.
“Ini persoalan partai bukan individu
karena yang diperlukan di negeri ini bukan pembangunan personal tapi
pembangunan partai, institusional building, sehingga partai hari ini
lebih bagus dari partai yang kemarin,” tukasnya.
Sumber: tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar