Berbeda dengan partai politik lainnya, yang
mengusung kerabat untuk ikut pencalegan, Partai Nasdem justru melarang pasangan
suami-istri untuk menjadi calon anggota legislatif.
“Dalam penyusunan caleg itu, kami tidak membolehkan suami isteri menyalonkan di level yang sama. Misalnya, isterinya DPR dan suaminya di DPRD,” kata Sekertaris Jenderal Partai Nasdem, Rio Capella, Kamis 25 April 2013.
“Dalam penyusunan caleg itu, kami tidak membolehkan suami isteri menyalonkan di level yang sama. Misalnya, isterinya DPR dan suaminya di DPRD,” kata Sekertaris Jenderal Partai Nasdem, Rio Capella, Kamis 25 April 2013.
Menurut dia, memang tidak ada larangan
dalam Undang-Undang untuk menerapkan politik dinasti. Sebab, berpolitik adalah
hak setiap warga. “Tapi minimal ada rasa malu, bahwa misalnya, kabupaten atau
daerah itu milih saudara saja. Kalau tidak punya rasa malu, ya silakan
saja,” ujar Rio.
Malah, lanjut Rio, dia pernah menemukan
istri pertama dan istri kedua menjadi anggota legislatif. Bahkan, ada ayah dan
anak memiliki nomor urut berurutan di daerah pemilihan yang sama.
“Ada yang bapaknya nomor urut 1 dan
anaknya nomor urut 2 di dapil sama, dan dipilih pula. Negeri ini perlu wajah
baru lah,” kata Rio.
Pemilu 2014 mendatang, kata Rio, bukan
lagi menjual popularitas partai, tapi, lebih cenderung pemilih mempertimbangkan
elektabilitas.
“Dalam sistem pemilu suara terbanyak
kali ini, partai kami tentu mengejar, merekrut caleg DPR yang cenderung baru,
muda dan siapapun boleh masuk. Tak sekedar dia artis, tapi harus ada tingkat
pemahamannya dan bersama-sama melakukan perubahan dengan Nasdem,” kata Rio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar